Lombok part 2

by - February 07, 2014

Entah karena begitu excited atau kenapa, pagi itu sebelum alarm di HP bunyi, aku udah bangun. Jam 5 kurang sedikit mata udah minta melek aja, padahal di luar masih gelap dan sepi. Saking sepinya, suara deburan ombak samar-samar kedengeran. Padahal jarak dari penginapan ke pantai lumayan jauh lho, mungkin sekitar 200 meter. I love it anyway. It was somehow very calming.

Sekitar jam setengah 7 kami keluar dari penginapan. Niatnya kepengen liat sunrise. Tapi karena mendung, nggak ada yang bisa dilihat kecuali awan kelabu yang nutupin matahari. Jadinya cuma jalan-jalan aja di tepi pantai.









Tujuan utama kami pergi ke Gili Trawangan adalah buat snorkeling. They said the snorkeling spots there are awesome, dan memang snorkeling di Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno itu kan memang sudah terkenal. Well, I guess I couldn't agree more... if you came there at the right season. Since we came there in rainy season, the weather was pretty bad and we didn't really get much there.

Dengan bantuan Mas Ilham, kami bergabung dengan rombongan tur snorkeling di the Lucky's Trip. Kami membayar Rp. 120.000,-/org untuk snorkeling di empat spot di tiga gili, menyewa snorkel dan life-jacket/fins (jadi harus milih, mau pakai safe-jacket atau fins. Kalau mau dua-duanya, bayar lagi 15rb), plus makan siang di Gili Air (tapi kalo mau minum bayar lagi... dan mahal. zzz). I chose the life-jacket anyway. Tapi sayangnya karena cuaca yang tidak mendukung, kami cuma kebagian tiga spot. What a shame..

Begitu tiba di tempat berkumpul, sudah ada beberapa peserta lain, yang mostly foreigner, dan ada banyak peserta lain yang datang. Kami masih harus menunggu beberapa saat sampai semua peserta berkumpul. Total ada sekitar 30 orang peserta dalam satu trip.


Sekitar jam 11 snorkeling dimulai, dan kami diterjunkan ke lautan lepas. This was something new for me and it was sooo much funnn! Although I felt quite uncomfortable with my snorkel because it leaked like A LOT, I tried my best to enjoy it. I still could see the reefs and fish, and found Nemo, Dory and their friends, so it was okay. Well... sort of.


Peraturan pertama dan utama pas snorkeling adalah nggak boleh panik. We've got a story here. Pas pertama kali kami masuk air, si Difara semacam kaget gitu dan jadi nggak sengaja nelan air laut. Dari raut wajah dia, keliatan banget kalo dia mulai panik. Aku deketin dia dan aku suruh pegangan ke aku sampe dia mulai tenang dan bisa menjelajah sendiri. Udah puas snorkeling di spot pertama, kami pindah ke spot kedua. Difara cuma bertahan sebentar dan balik lagi ke kapal. Di spot dua ini nggak seberapa lama karena nggak begitu banyak yang bisa dilihat. Pas aku balik ke kapal, si Difara mukanya udah nggak enak banget, and she finally threw up and chose not to continue snorkeling. Sepertinya dia jaya di gunung, nggak jaya di laut. Semacam berkebalikan sama aku yang lebih jaya di laut ketimbang di gunung hahaha. Dan yang bisa bertahan lama sampe spot terakhir akhirnya cuma aku sama Aham dan para bule foreigners. Thanks to the bad weather we only got three places to go and a little to see ha... ha... Ah, and we also didn't bring any underwater camera. Dang it!




Jam 2 kami balik ke Gili Trawangan, dan karena sudah check out dari penginapan, kami ganti baju di toilet salah satu rumah makan. Ganti baju doang, belom pake mandi segala karena takut nggak dapet kapal kalo mandi segala. Begitu semuanya selesai, kami beli tiket dan ternyata penyeberangan ke Bangsal masih belum ada, jadi kami kudu nyebrang ke Pantai Sire. Pas pulang ini aku baru ngerasa mulai agak-agak mabok laut. Ombak masih gede, kondisi fisik capek setelah seharian main di laut, dan di atas kapal nggak bisa tidur... I tried my best not to throw up till we reached the shore.

Overall, pengalaman snorkeling di Gili Trawangan kurang begitu memuaskan. But I still glad I did it. This was the first time I go snorkeling, and it feels sooo good to let yourself carried away by the soft waves and swim with the fish. So, when is the last time you did something for the first time?

Notes:
- Kalau di cottage nggak nyedian sarapan dan mau sarapan murah, coba cari penjual nasi bungkus keliling di tepi pantai deh kalo pagi. Sebungkus harganya Rp. 12.000,-
Minta dipandu sama mas-mas guide-nya buat nunjukin spot-spot yang ada banyak ikan atau karang. They surely know better than you.
- Apapun yang terjadi, keep calm and don't panic.
- Don't forget to bring underwater camera when you go snorkeling (or diving).

You May Also Like

0 comments